Menurutnya, bantuan akomodasi gratis itu sasarannya ialah untuk masyarakat berlatar belakang ekonomi lemah. Seperti asisten rumah tangga, pedagang asongan, buruh bangunan, tukang ojek, dan lainnya.
“Selain meringankan biaya mudik, bantuan tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatkan pemasukan dan peredaran uang ke Jawa Tengah,” ujarnya.
Sebab, menurut Supriyatno, dengan tidak membeli tiket akomodasi mudik, karena gratis, pemudik dapat membelanjakan uang ongkos akomodasinya untuk keperluan yang lain di daerah masing-masing.
Oleh karena itu, Supriyatno mengatakan, adanya kegiatan mudik gratis itu sangat bermanfaat bagi warga masyarakat Jawa Tengah.
“Ini adalah sebuah program tahunan, bagaimana kita mempersiapkan, memfasilitasi, dan membantu warga Jawa Tengah untuk mudik serta berkumpul bersama sanak saudara di kampung halaman,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Supriyatno, Bank Jateng sebagai banknya orang Jawa Tengah, benar-benar bisa masyarakat rasakan manfaatnya oleh warga masyarakat Jawa Tengah khususnya.
Sementara itu, seorang pemudik Suparmi (45), merasa senang bisa mengikuti mudik gratis bersama Bank Jateng.
Bersama empat orang anggota keluarganya, ia akan mudik menuju kampung halamannya di Sragen.
Suparmi yang merantau di Cibubur sejak beberapa tahun lalu itu mengaku selalu mengikuti program mudik gratis Bank Jateng.
“Kami sebagai nasabah Bank Jateng senang tiap tahun bisa mudik gratis. Ini akan mempermudah nasabah untuk bisa berkumpul keluarga,” ucapnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi