BLORA, beritajateng.tv – Musim kemarau tahun ini membawa dampak buruk bagi petani jagung di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pasalnya, harga jual jagung mengalami penurunan drastis, tidak sebanding dengan biaya operasional yang para petani keluarkan.
Anjloknya harga jagung ini dikeluhkan oleh Temok, seorang petani jagung asal Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini, harga jagung kering hanya mencapai Rp4.500 per kilogram, sementara jagung basah hanya seharga Rp3.500 per kilogram.
BACA JUGA: Forum Kabupaten Blora Sehat Beri Bantuan Jamban Sehat ke 20 Keluarga
Harga ini jauh lebih rendah dari tahun lalu, di mana jagung basah dijual seharga Rp4.300 per kilogram dan jagung kering mencapai Rp 5.400 per kilogram.
“Anjloknya harga jagung sudah terjadi sejak dua pekan lalu dan sangat merugikan kami. Biaya perawatan dan pemupukan yang terus meningkat tidak sebanding dengan harga jual yang sekarang,” ungkap Temok, Kamis 5 September 2024.
Penurunan harga jagung tahun ini lebih parah dari sebelumnya
Temok menambahkan bahwa meskipun setiap tahun harga jagung mengalami penurunan, tahun ini penurunan tersebut lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya.