Program di Kabupaten Batang sendiri menjangkau 259 balita di 50 desa dan 4 kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu.
Kegiatan ini juga melibatkan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) serta Pemerintah Kabupaten Batang.
Intervensi dengan memberikan tambahan gizi berupa satu butir telur dan segelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama enam bulan kepada anak usia 1-4 tahun berisiko stunting.
Selain itu, program mencakup edukasi gizi seimbang, pola asuh makan, jajanan sehat, keamanan pangan, penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Serta pengukuran antropometri dan pemantauan bulanan bersama tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
BACA JUGA: Kolaborasi PT Nestlé Indonesia dan Pemkab Batang Berdayakan Talenta Lokal Generasi Muda Kompeten Industri Cemerlang
Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya, Norman Tri Handono, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama 180 hari dengan pemantauan berkala dan peningkatan kapasitas kader.
“Program ini tidak akan berjalan tanpa dukungan Pemerintah Kabupaten Batang dan partisipasi aktif masyarakat. Kami ingin memberdayakan kader dan keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting,” tuturnya.
Salah satu penerima manfaat, Ika Septiana, warga Kecamatan Bandar, mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan adanya Program Pendampingan Gizi Nestlé Indonesia.
“Sekarang anak saya mendapat tambahan gizi setiap hari, dan sudah terlihat perubahan pada berat badan serta nafsu makannya. Semoga program ini terus berlanjut karena sangat membantu kami para orang tua,” tuturnya.
Setelah kegiatan di Batang, Nestlé Indonesia akan melanjutkan Program Pendampingan Gizi di Karawang pada 9–10 Oktober 2025, melibatkan karyawan dari Kantor Pusat Jakarta.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program serupa di Pasuruan pada 4 September 2025, yang juga melibatkan karyawan secara langsung dalam mendampingi keluarga penerima manfaat.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Nestlé Indonesia terus memperkuat komitmennya mendukung generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi melalui gizi seimbang. (*)
Editor: Elly Amaliyah