PATI, beritajateng.tv – Desakan agar Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya terus bergulir. Namun situasi memanas setelah rumah salah satu koordinator aksi unjuk rasa dibakar oleh orang tak dikenal (OTK), Jumat 3 Oktober 2025 dini hari.
Pembakaran terjadi di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo. Rumah korban, yang juga dijadikan warung, hangus terbakar pada bagian depan. Insiden ini langsung dilaporkan ke Polresta Pati pada hari yang sama.
Kapolres Pati melalui Kasat Reskrim Kompol Heri Dwi Utomo menyatakan pihaknya sudah menyelidiki dugaan pembakaran tersebut.
“Kami sudah menindaklanjuti laporan dugaan pembakaran rumah warga Wangunrejo dan saat ini proses penyelidikan terus berjalan,” ujarnya.
BACA JUGA: Panggil Bupati Pati Sudewo, KPK: Sebagai Saksi Kasus Suap Jalur Kereta Api DJKA Kemenhub
Polisi mengantongi rekaman CCTV yang menunjukkan dua pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka berhenti di depan rumah, lalu api muncul tak lama kemudian.
“Kami sedang mendalami ciri-ciri dan kemungkinan identitas pelaku,” tambah Heri.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian dan memeriksa dua saksi, yakni Muhammad Ibnu Rivaldi (21) dan Supriyono (46).
Korban merupakan salah satu tokoh yang lantang menyuarakan tuntutan agar Bupati Sudewo di lengserkan dari jabatannya.
Aksi-aksi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) galang itu, selama beberapa pekan terakhir, mendesak pemerintah pusat agar mengevaluasi kepemimpinan Sudewo yang ternilai tidak pro-rakyat.
Teror Juga Terjadi di Posko Aksi
Tak hanya pembakaran rumah, teror juga menyasar Posko AMPB yang berada di depan Kantor Pemda Pati. Seorang pria membawa senjata tajam mendatangi lokasi aksi pada Kamis, 2 Oktober 2025 sekitar pukul 15.20 WIB.
Polisi segera mengamankan pelaku berinisial NH (32), warga Kecamatan Trangkil. Setelah pemeriksaan, NH dugaan kuat mengalami gangguan kejiwaan.
Hal ini diperkuat dengan keterangan keluarga dan riwayat pengobatan di RS Mitra Bangsa Pati pada Maret 2023.
Meski demikian, peristiwa ini menambah tekanan terhadap para aktivis yang sedang berjuang menyuarakan aspirasi rakyat Pati.