Menurutnya, langkah ini penting agar tidak ada lagi tayangan bernuansa SARA di wilayah Jawa Tengah.
“Sehingga izin siar di wilayah Jawa Tengah ini tidak ada yang berbau-berbau SARA lagi seperti yang Trans 7 siarkan kemarin,” pungkasnya.
PGN sebut KPID Jateng senafas dengan santri
Sementara itu, Ketua Umum PGN, Hafidz Iwan Cahyono, menyebut pertemuan dengan KPID Jawa Tengah membuahkan hasil positif. Ia menyebut, Ketua KPID Jawa Tengah, Aulia, menyampaikan sikap yang sejalan dengan aspirasi santri.
“Tadi Ketua KPID Jawa Tengah, Mas Aulia, sampaikan bahwa KPID Jawa Tengah senafas dengan perjuangan santri hari ini. KPID juga kecewa dan menilai sangat tidak elok hal-hal seperti itu ada di TV nasional,” ujar Hafidz.
Ia menyebut, tayangan tersebut sudah dihentikan dan KPI maupun KIPD tengah menyiapkan langkah lanjutan.
“Insyaallah, sejak kemarin KPID Jawa Tengah sudah mengambil langkah tegas menghentikan tayangan tersebut dan akan merekomendasikan tuntutan para santri,” imbuhnya.
BACA JUGA: Gus Faris Rapatkan Barisan Dukung Agustina – Iswar di Pilwalkot Semarang
Lebih lanjut, Hafidz menyebut perwakilan Himasal per kabupaten mengikuti aksi ini, termasuk dari Pondok Pesantren Miftahul Huda dan Pondok Pesantren Nurul Husna di Kabupaten Wonosobo. Tak hanya alumni Lirboyo, ada pula ormas lain yang bergabung dalam aksi.
“Ini kepedulian dari semua pondok pesantren dan elemen simpatisan. Contohnya kami dari Patriot Garuda Nusantara, juga banyak ormas lain yang ikut membantu,” pungkas Hafidz. (*)
Editor: Farah Nazila