“Saya sama sekali tidak pernah memikirkan jabatan (Gubernur) ini sebelumnya. Saya selalu mengingat pesan kedua orang tua saya dan Mbah Maimoen, tidak pernah kita meminta bahkan meminta-minta hadirnya jabataan ini,” sambungnya.
Sebelum turun dari panggung, Ganjar juga meminta maaf kepada tamu yang hadir atas kesalahannya selama 10 tahun menjabat.
“Ada banyak salah yang kami lakukan, kami minta maaf ada banyak PR yang belum tuntas, mari kita tuntaskan,” pungkasnya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Evaluasi 10 Tahun Ganjar: Tidak Sempurna Tapi Cekatan dan Banyak Pencapaian
Sementara itu, Kepala Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Ramli yang turut hadir pada acara itu menyampaikan harapannya terhadap pengganti Ganjar yang baru.
Selama ini, Kabupaten Brebes menjadi sorotan kepemimpinan Ganjar. Selain kemiskinan ekstrem, kekeringan dan jalan rusak juga menjadi PR warisan Ganjar di kabupaten itu.
Ramli berharap, hadirnya Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng dapat memperbaiki kondisi Pantura. Penyejahteraan petani menjadi poin penting baginya, khususnya pengairan.
“Harapannya dapat meningkatkan sektor di Brebes kayak Pantura, bisa untuk menyejahterakan perekonomian para petani, khususnya pengairan. Itu untuk di wilayah Pantura. Sampai sekarang kan area sawah di wilayah Brebes Pantura pun juga kekeringan, karena dampak kurang dari sektor pengairannya,” jelas Ramli. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi