Cholil Nafis juga mengkritik keras film produksi Leo Pictures ini, menyatakan bahwa judul “Kiblat” dapat merusak citra agama.
Ia menilai bahwa penggunaan kontroversi dan sensasi hanya untuk menarik perhatian penonton adalah tindakan yang tidak etis, terutama jika hal tersebut melibatkan agama.
“Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi kalau menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton,” tuturnya.
BACA JUGA: Bintangi Film Horor ‘Kiblat’, Ria Ricis Mengaku Sempat Tak Fokus Karena Masalah Ini
Cholil Nafis juga menambahkan bahwa sering kali ada motif bisnis di balik penggunaan kontroversi dalam film. Baginya, praktik ini tidak boleh publik biarkan dan harus berhadapan dengan perlakuan tegas.
“Seringkali reaksi keagamaan pebisnis mainkan untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan,” tegas Cholil Nafis. (*)