UNGARAN, beritajateng.tv – Pengelola pangkalan menyambut gembira keputusan bahwa pengecer boleh kembali menjual LPG bersubsidi (3 kilogram).
Pasalnya, keberadaan pengecer selama ini cukup menguntungkan pemilik pangkalan dalam membantu distribusi maupun dalam penjualan.
Hal ini ditegaskan oleh Tuharno (60), salah satu pengelola agen LPG di Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa, 4 Februari 2025.
Ia mengaku, pengecer sangat membantu pangkalan dalam mendistribusikan LPG bersubsidi alias “tabung melon” hingga sampai kepada pengguna (konsumen).
BACA JUGA: Sulitnya Cari Gas Elpiji 3 Kg, Pangkalan LPG di Kota Semarang Sampai Tolak 50 Pelanggan dalam Sehari
“Adanya pengecer juga membantu keluarnya tabung isi dan kembalinya tabung kosong semakin cepat,” ungkapnya kepada beritajateng.tv.
Tuharno menambahkan, ia sempat bingung dengan kebijakan Menteri ESDM yang mengatur pengecer tidak bisa lagi menjual LPG 3 kilogram per 1 Februari 2025.
Belum lama ini, kebijakan Menteri ESDM tersebut juga dimentahkan lagi, sebab Presiden kembali memperbolehkan LPG bersubidi dijual oleh pengecer. Terlepas dari kebijakan yang cepat berubah ini, ia pun menyambut baik.
“Seperti di wilayah kami memang cukup terbantu oleh keberadaan pengecer,” tegasnya.
Pangkalan tiap pekan dapat kiriman 500 tabung LPG 3 kg
Setiap sepekan, lanjut Tuharno, pangkalannya mendapat kiriman LPG 3 kilogram kurang lebih mencapai 500 tabung dalam tiga kali pengiriman. Masing-masing yakni 200, 200, dan 100 tabung.
Sebab, ia hanya memiliki 200 tabung LPG 3 kilogram. Sehingga, dalam dua hari sekali ia harus bisa menjual dan menyiapkan 200 tabung kosong.