“Bukan begitu maksudnya. Intinya, tidak ada tuannya itu berarti tidak ada cagub yang unggul mutlak dan potensial, tidak ada yang dominan. Bagi kami, semua ini masih beda-beda tipis dan punya peluang,” jelas Herzaky.
BACA JUGA: Anggota DPRD Jateng Mawahib hingga Eks Sekda, 5 Tokoh Ini Daftar Pilkada Kudus 2024 Lewat Demokrat
Tegaskan Pilgub Jawa Tengah jauh berbeda dengan Jatim dan Jabar, ada apa?
Pihaknya pun mengungkap kondisi politik, begitu juga dengan Pilgub, di Jawa Tengah berbeda dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.
Di Jawa Barat, kata Herzaky, ada dua sosok kuat, yakni Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi. Begitu juga halnya dengan Jawa Timur, yang menurut Herzaky, juga memiliki tokoh kuat yang potensial.
“Kalau Jawa Barat kami meyakini Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi maju, kemungkinan besar merekalah yang memimpin dalam pertarungan dan kontestasi Pilgub,” ucapnya.
Dalam hematnya, belum ada satu sosok pun di Jawa Tengah yang menonjol dan potensial menang mutlak dalam Pilgub mendatang.
“Belum ada satu pun sosok kami lihat yang memiliki keunggulan jauh dan dominan. Sehingga, semuanya tipis-tipis,” bebernya.
Menurut Herzaky, mesin politik dan koalisi menjadi kunci penting dalam memenangkan Pilgub di Jawa Tengah. Tak terkecuali pemilihan sosok Wakil Gubernur yang tepat.
“Mesin politik yang bekerja, koalisi yang terjalin, serta pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur nantinya yang akan menjadi kunci. Iya [masih stel kopling], kira-kira begitu. Sama-sama saling menanti juga ini akan memajukan siapa,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi