Nana mengatakan, kehadiran pasar murah Ramadan guna membantu daya beli masyarakat di masa Ramadan dan menjelang lebaran. Selain itu sebagai upaya stabilisasi harga dan menjaga ketersediaan pasokan pangan.
“Kami menjamin ketersedian pangan di Jateng ini cukup. Belilah secukupnya, karena ketersediaan pangan di Jateng sampai setelah hari raya masih tersedia,” tuturnya.
Nana memeperkirakan, selama Ramadan hingga lebaran, perputaran uang mengalami peningkatan. Volume transaksi makanan dan minuman akan menyentuh kisaran 30% hingga 40%.
Demikian pula sektor lain. Seperti perdagangan, perhotelan/ pariwisata dan transportasi. Harapannya, tingginya perputaran uang ini berdampak positif dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Jateng.
“Kita harapkan kondisi ini bisa terjaga. Di sini peran pemerintah dengan stakeholder lainnya akan terus melakukan pemantauan. Kita akan terus melakukan pengawasan terkait perkembangan-perkembangan ini,” tandasnya. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.