Namun yang terjadi, para pedagang yang belum menempati pasar relokasi, enggan menempati sesuai waktu yang ditetapkan pemerintah, dengan alasan menunggu setelah lebaran.
“Ya kalau ada pedagang yang mintanya pindah habis lebaran, ya kita juga minta pindahnya habis lebaran saja. Kalau mau bubar satu ya bubar semua,” imbuhnya diikuti peserta lain.
Hadir menemui para peserta aksi tersebut, Sekda Kendal Moh Toha, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Arsiati Rosyada, Kepala Kesbangpol Kendal, Suharjo, staf ahli bupati dan asisten pemerintahan juga jajaran dari berbagai dinas.
Sekda Kendal Moh Toha mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kendal meminta kepada para ASN di lingkupnya untuk berbelanja di Pasar Relokasi Bahurekso.
Menurutnya, dengan adanya aksi beli dagangan ini, para pedagang di Pasar Relokasi Bahurekso bisa merasa diperhatikan dan senang, karena jualannya dibeli para ASN.
“Ya dinas-dinas saya minta untuk berbelanja kebutuhan pokok disini. Supaya para pedagangnya bisa senang, karena dagangannya dibeli,” ujar Toha.
Saat menemui ibu-ibu yang melakukan aksi, Sekda Kendal mengaku, apa yang menjadi tuntutan para pedagang di Pasar Relokasi Bahurekso ini wajar.
Menurutnya, sudah seharusnya pedagang yang memiliki kartu kuning untuk segera menempati kios atau los yang sudah dibangun dan disediakan oleh pemerintah.
“Ini bentuk aspirasi spontan yang disampaikan oleh ibu-ibu pedagang. Ya permintaan mereka wajar supaya Pasar Relokasi Bahurekso ramai dan tidak ada perbedaan yang dirasakan oleh para pedagang,” ungkap Toha. (Ak/El)