SEMARANG, beritajateng.tv – Seorang siswa SMP di Kota Semarang meninggal dunia usai bunuh diri. Dugaan kuat, ia mengakhiri hidupnya karena mendapat teguran usai minum minuman keras.
Menanggapi soal insiden siswa tersebut, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Aloysius Kristiyanto menyatakan rasa duka mendalam. Ia mengimbau untuk para guru agar lebih bersahabat dan terbuka dengan para murid.
“Kami sudah sering menyampaikan ke kepala sekolah, bapak ibu guru untuk senantiasa lebih perhatian kepada anak-anak, komunikasi lebih baik,” kata Kristiyanto saat beritajateng.tv hubungi, Rabu, 8 Januari 2025.
Kristiyanto menyebut, perhatian dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa dapat menciptakan kondisi yang harmonis di antara keduanya. Selain itu juga menciptakan keterbukaan.
BACA JUGA: Berteduh usai Pulang Sekolah, 6 Siswa SMP Brebes Tersambar Petir, 2 Meninggal
Dengan begitu, siswa tidak mudah mengambil keputusan yang salah saat menghadapi masalah dan guru dapat memposisikan dirinya sebagai pihak yang memberikan solusi.
“Kuncinya membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak sehingga keterbukaan itu menjadi sarana untuk bisa membantu menyelesaikan masalah yang anak-anak hadapi,” sambungnya.
Lakukan pendampingan melalui RDRM
Lebih lanjut, Kristiyanto menyebut jika pihaknya sebenarnya telah melakukan pendampingan dalam pembentukan karakter siswa melalui Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM).