Camat Bergas, Seno Wibowo mengatakan, seiring perkembangan waktu, perdagangan yang dimulai dari sistem barter, berlanjut menggunakan uang, kini berkembang menjadi e-money yang tidak perlu melakukan transaksi secara tatap muka. Perubahan tersebut perlu diantisipasi.
“Permasalahan di kita ini UMKM perlu dikemas dengan cara yang lebih canggih. Nah ini yang kita harus lakukan yaitu memfasilitasi para pelaku UMKM entah dari sosialisasi seperti ini maupun workshop,seminar serta pelatihan-pelatihan untuk umum. Tujuannya untuk menstimulasi para pelaku UMKM supaya lebih kreatif dalam mengembangkan bisnis di era digitalisasi saat ini,” katanya dalam acara yang dimoderatori Ricky Fitriyanto tersebut.
Dia menambahkan, sebanyak 80 persen perangkat desa di Kecamatan Bergas bergerak di bidang wirausaha. Namun mereka masih menjalankan usaha secara konvensional. Dibutuhkan pengembangan skill digitalisasi agar mereka bisa meningkatkan omset usahanya dan menjangkau pasar lebih luas.
Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Cahyono menjelaskan, dampak dari pandemi lalu telah memicu para pebisnis untuk mengubah haluan ke online. Hal tersebut yang membuat era digitalisasi saat ini melaju cepat. Ia mengimbau para pelaku UMKM atau pebisnis untuk meningkatkan minat mengikuti kegiatan UMKM yang sudah diadakan oleh pemerintah.
“Kemasan yang baik adalah salah satu daya tarik bagi pembeli karena menciptakan kesan pertama di dalam promosi di era digitalisasi seperti ini. Orang akan melihat tampilannya terlebih dahulu. Inilah yang termasuk aspek dari digital marketing. Kami berharap dengan adanya kegiataan seperti ini para pelaku UMKM lebih terstimulasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pemerintah guna meningkatkan semangat dan kreatifitas,” paparnya. (adv)
editor: ricky fitriyanto