3. Dipo Arrahman. Sebagai pemain di posisi anchor, ia bertanggung jawab untuk mengatur lini belakang dan menjadi penghubung vital antara pertahanan dan serangan. Kehadirannya bisa menstabilkan lini tengah, terutama saat menghadapi tekanan dari lawan.
Di samping itu, skuad juga memiliki pemain flank dan pivot berpengalaman seperti Firman Ardiansyah, Yogi Saputra, Syauqi Saud, dan Evan Soumilena. Kombinasi antara pemain baru dan veteran ini memberikan fleksibilitas taktik bagi Souto.
Tantangan antara Indonesia dan Tanzania
Ranking FIFA menunjukkan bahwa Indonesia berada jauh di atas Tanzania. Pada tanggal 29 Agustus 2025, posisi Indonesia berada di peringkat 23, sedangkan Tanzania menduduki posisi 138.
Namun, peringkat bukanlah jaminan untuk mendapatkan kemudahan dalam pertandingan. Tanzania mungkin akan menerapkan gaya permainan yang berbeda, baik dengan tekanan tinggi maupun bertahan dengan rapat.
Indonesia perlu menjaga fokus, mengatur tempo permainan, dan memanfaatkan keunggulan teknis serta fisik. Penguasaan bola, transisi yang cepat, dan efisiensi di depan gawang akan menjadi faktor penentu.
Harapan untuk Timnas Futsal Indonesia
Pertandingan melawan Tanzania akan menjadi ujian awal bagi Indonesia dalam turnamen ini. Apabila bisa tampil dengan tenang dan solid, bukan tidak mungkin untuk meraih kemenangan. Perubahan dalam skuad dapat menjadi kesempatan untuk mengukur kedalaman tim, bagaimana pelatih Hector Souto menyusun kombinasi baru, serta sejauh mana para pemain baru mampu beradaptasi dengan tekanan kompetisi internasional.
Futsal Four Nations Cup 2025 menjadi momen bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan-pertandingan penting di depan, meningkatkan chemistry tim, dan mengevaluasi kekurangan yang ada. (*)