Hukum & Kriminal

Pembunuhan di Hotel CitraDream Tambah Kasus Femisida Jateng, LRC-KJHAM: PSK Rentan Kekerasan

×

Pembunuhan di Hotel CitraDream Tambah Kasus Femisida Jateng, LRC-KJHAM: PSK Rentan Kekerasan

Sebarkan artikel ini
tersangka kasus pembunuhan di Hotel CitraDream semarang
Aditya Dwi Nugara (33) berbaju tahanan saat menghadiri konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Kota Semarang, Rabu, 11 Juni 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

DNS tewas dengan luka cekikan

Kabar sebelumnya, motif terbunuhnya perempuan berinisial DNS (29) di Hotel CitraDream, Kota Semarang, pada Senin, 9 Juni 2025 lalu akhirnya terungkap.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, mengungkap pelaku bernama Aditya Dwi Nugraha (33), lelaki asal Kecamatan Patebon, Kendal, yang berprofesi sebagai seorang supir.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Ruang Rupatama Mapolrestabes Semarang pada Rabu, 11 Juni 2025 sore, Andika menyebut pihaknya mengetahui kabar tewasnya DNS di Hotel CitraDream dari RSUP Dr. Kariadi.

“Sekitar pukul 14.30 WIB [Senin, 9 Juni 2025] dari RS Kariadi menyampaikan pada kami ada seorang perempuan yang dua orang laki-laki bawa, yang mana dari hasil pemeriksaan luar, ada tanda-tanda kekerasan,” tutur Andika.

BACA JUGA: Kekerasan Seksual Online Marak di Jawa Tengah, Modus Pelaku Curhat hingga Minta Foto Sensitif

Usai mengantarkan DNS ke RSUP Dr. Kariadi, dua orang laki-laki yang Andika sebut sebagai kerabat korban langsung meninggalkan lokasi.

“Dua orang yang mengantarkan tersebut juga langsung meninggalkan lokasi. Teman satunya dari NTB, satunya dari Jakarta. Selesai mengantar, mereka sempet ke terminal dan berhasil Jatrantas amankan,” terang Andika.

Andika menyebut, DNS merupakan warga DKI Jakarta. Berdasarkan hasil autopsi, Andika mengungkap DNS mengalami tanda mati lemas hingga ada bekas cekikan. Tak hanya itu, Aditya juga melakukan kekerasan pada bagian perut DNS.

“Ada bekas cekikan pada leher, kemudian resapan darah pada kulit, otot, bagian leher tulang pangkal leher. Kemudian kekerasan tubuh pada bagian perut, sehingga korban sulit bernapas dan terjadi pelebaran darah pada otak yang mengakibatkan korban mati lemas,” paparnya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan