“Digitalisasi ini memang susah susah gampang. Tidak semua orang bisa bermain di pemasaran online. Tapi sebenarnya jika ada kemauan, semua bisa dipelajari,” ujarnya dalam acara yang dimoderatori Nurkholis tersebut.
Karenanya dia mengajak peserta sosialisasi untuk mengubah pemanfaatan media sosialnya. “Manfaatkan untuk hal-hal yang produktif agar mendapatkan manfaat ekonomi. Apalagi banyak orang yang mencari referensi di media sosial dan ketergantungan akan gadget cukup tinggi, kita bangun tidur pun yang dicari ponselnya dulu,” paparnya.
Menurut dia, media sosial merupakan alat untuk berinteraksi dan sosialisasi. Karena itu dia meminta media sosial dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa menjangkau target pasar yang lebih luas.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Salatiga, Novia Praptiningsih mengatakan di Kecamatan Tingkir banyak sekali UMKM. Sebagian diantaranya sudah menerapkan digitalisasi dengan berjualan secara online. Dia mencontohkan UMKM produk abon yang pemasarannya melalui Facebook dan Instagram.
“Bisnis di zaman sekarang tak perlu punya toko atau lapak. Cukup bermodal ponsel dan membuat lapak online atau menggunakan aplikasi. Jika cara promosinya tepat, saya yakin akan laku keras,” ujarnya. (adv)
editor: ricky fitriyanto