Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Pemilu Belum Berakhir, Pengamat Media Ungkap Pentingnya Fact-Checking Journalism

×

Pemilu Belum Berakhir, Pengamat Media Ungkap Pentingnya Fact-Checking Journalism

Sebarkan artikel ini
Fact-Checking Journalism
Pengamat Media, Swita Amalia Hapsari, yang juga dosen Program Sarjana Ilmu Komunikasi Udinus Semarang. (Foto: Dokumen Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Indonesia telah melaksanakan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 kemarin, di mana masyarakat telah menentukan hak suaranya untuk Indonesia 5 tahun ke depan.

Namun, penyelenggaraan Pemilu tentunya tak berhenti pada hari pemungutan suara. Masa-masa setelah pemungutan suara juga dapat berpotensi menjadi periode rentan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Apalagi banyak pihak yang kemudian mengklaim hasil Pemilunya masing-masing. Ada yang teriak kemenangan dan ada pula yang tak terima kekalahan.

Oleh karenanya, salah satu kesuksesan pelaksanaan pemilu itu tak lepas dari peran dan fungsi pengawasan media massa.

Pengamat media, Swita Amalia Hapsari, mengatakan, media massa merupakan elemen penting dalam sebuah negara demokrasi.

BACA JUGA: Tunggu Investigasi Kecurangan Pemilu, Timnas AMIN Jateng Buka Peluang Gandeng TPN Ganjar-Mahfud

Menurutnya, semakin masifnya media yang berkembang pada era teknologi saat ini tentu akan memunculkan berbagai dampak. Tak terkecuali adanya dampak negatif. Seperti berita hoaks hingga berita yang memicu perselisihan antarmasyarakat.

“Untuk mengatasi dampak negatifnya, literasi digital dan media harus setiap masyarakat miliki,” jelas Swita, Kamis, 15 Februari 2024.

Swita menyebut, pada masa pesta demokrasi seperti saat ini, kesadaran masyarakat terkait literasi digital pun diuji. Terutamanya untuk memilah informasi sebelum disebarluaskan agar pelaksanaan Pemilu berjalan dengan kondusif.

Tinggalkan Balasan