SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal memberikan bantuan perbaikan rumah warga terdampak bencana di wilayah Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menegaskan, untuk rumah warga yang roboh akibat bencana longsor dan angin puting beliung, nilai bantuan memang tidak terlalu besar, hanya Rp15 juta rupiah.
Namun, pemerintah daerah akan mengupayakan bantuan lain. Misalnya seperti material guna perbaikan yang masih bagus dan layak pakai akan Pemkab berikan kepada warga yang rumahnya terdampak.
BACA JUGA: Talud Setinggi 8 Meter Longsor Timpa Rumah di Ungaran, Dua Lansia Selamat
“Misal dari bangunan sekolah yang renovasi, kayu atau genting yang masih bagus akan kami pilih dan nanti bisa untuk perbaikan rumah,” jelasnya di Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis, 6 November 2025.
Ngesti juga menyampaikan, dalam rangka mengantisipasi dampak bencana alam, hingga akhir tahun 2025 ini Pemkab Semarang telah menyiapkan anggaran Dana Tak Terduga (DTT).
Bantuan tersebut baik untuk bencana tanah longsor, banjir, bahkan untuk sekolah-sekolah yang atapnya roboh. “Itu semua sudah kami siapkan anggarannya,” tegasnya.
Bupati Semarang imbau eling lang waspodo bencana lantaran cuaca ekstrem
Kepada masyarakat Kabupaten Semarang, Ngesti pun meminta untuk selalu “eling lan waspodo” dalam menghadapi cuaca yang cenderung ekstrem.
Menurutnya, masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya masing-masing, “Yang ada pohon di samping-samping rumah agar selalu cek. Siapa tahu ternyata keropos di dalamnya,” tuturnya.
Maka, lanjut Ngesti, harap tebang saja pohon semacam itu agar tidak menimpa rumah saat roboh. “Demikian halnya dengan dahan atau cabang pohon yang jika patah juga membahayakan, maka agar pangkas saja,” tandasnya.













