Semarang, 14/10 (BeritaJateng.tv) – Ratusan rumah di Kelurahan Mangkang Wetang Kecamatan Tugu dan Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang terdampak luapan air sungai.
Luapan air sungai yang menerjang dua wilayah tersebut lantaran Sungai Beringin tak sanggup menahan derasnya debit air pada, Kamis (14/10) sore.
Data dari BPBD Kota Semarang, terdapat 300 rumah di RW 1 sampai RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan yang terdampak.
Sementara di Kelurahan Wonosari, 175 rumah di RW 6 terdampak luapan Sungai Beringin.
Diterangkan Arief Rudianto Kepala BPBD Kota Semarang, jumlah jiwa terdampak luapan Sungai Beringin mencapai 1.615 jiwa.
“Jumlah tersebut dari dua kelurahan yang terdampak luapan Sungai Beringin,” katanya, Jumat (14/20/2020).
Ia mengatakan, BPBD juga mendirikan dapur umum di lokasi terdampak luapan sungai.
“Dapur umum bisa memproduksi 750 nasi bungkus untuk warga yang terdampak limpasan sungai,” paparnya.
Ia mengatakan, tingginya debit air dan pembangunan yang belum rampung menjadi penyebab meluapnya Sungai Beringin
“Kami akan terus melakukan pendataan di lokasi terdampak meluapnya Sungai Beringin ,” ucapnya.
Terpisah, Plt Walikota Semarang Hevearita G Rahayu, saat ditemui Tribunjateng.com di wilayah Ngaliyan, menuturkan, normalisasi memang sedang dilakukan di Sungai Beringin.
“Karena sungai terus menyempit jadi normalisasi dilakukan oleh BBWS,” ucapnya.
Plt Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu menjelaskan, normalisasi ditargetkan rampung akhir 2022.