“Saya meyakini tujuan komunitas ini tentu untuk menjadi support system para orang tua yang seringnya tidak menemukan teman curhat di lingkungannya. Semar Cakep bisa menjadi wadah bertukar pikiran, sehingga apa yang panjenengan rasakan atau putra-putri panjenengan alami bisa tercerahkan dan mendapatkan solusi,” terangnya.
Pendampingan Pemkot Semarang
Dia pun menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang selalu berupaya hadir untuk masyarakat yang membutuhkan.
Pihaknya bertekad untuk terus memberikan dukungan kepada P3D Semar Cakep dan turut serta memantau para penyandang disabilitas fisik tersebut.
“Panjenengan tidak sendirian. Ada Pemkot Semarang dan komunitas Semar Cakep yang akan terus memberikan perhatian dan menemani panjenengan. Apa pun kondisinya, masalahnya, baik yang terpikirkan atau dalam benak panjenengan, monggo di sampaikan saja pada Mbak Vita. Insyaa Allah, akan sampai kepada Lurah, Camat, Dinas Sosial Kota Semarang, Walikota Bu Agustina, maupun Wakil Walikota,” kata Iswar.
Melansir dari laman Kementerian Sosial Republik Indonesia, Cerebral Palsy (CP) atau lumpuh otak secara umum merupakan gangguan saraf yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. CP merupakan gangguan tumbuh kembang yang paling umum pada masa kanak-kanak.
Gejala pada Cerebral Palsy antara lain kesulitan menggerakkan tubuh, postur tidak biasa, berjalan tidak stabil, gerakan yang tidak terkendali, otot kaku atau lunglai, tremor, dan gerakan menggeliat tidak terkontrol. (*)
Editor: Elly Amaliyah