“Jadi ini masih tahap yang pertama. Selanjutnya akan ada revitalisasi. Kemarin dari ahli-ahli cagar budaya sampai ke ahli-ahli arsitektur menyampaikan kalau tidak menormalisasi tapi restorasi kali Semarang. Sehingga nanti kita kembalikan. Jadi bapak ibu jangan khawatir, Insya Allah tahun depan, kita akan lebih baguskan lagi,” tutur Ita, Minggu (15/1).
“Kami sedang minta Dinas Tata Ruang atau Distaru untuk melakukan penyusunan DED untuk nanti ada restorasi Masjid Menara Layur. Kita harapkan ini menjadi satu jujugan karena merupakan sejarah. Masjid pertama di kota Semarang ini ya Masjid Menara Layur. Kami lihat gambaran utuhnya lewat kajian Disbudpar karena ini kan ada sejarah, ada story telling-nya sehingga diharapkan menjadi daya tarik kawasan ini,” imbuh Ita saat menghadiri Kirab budaya dan Pengukuhan Pokdarwis Kampung Melayu.
Apa yang diupayakan Pemerintah kota Semarang tersebut merupakan komitmen untuk mendorong masyarakat bergerak bersama mengupayakan pengembangan potensi wisata di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Termasuk salah satunya dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu.
“Hari ini adalah hari yang istimewa, di Kampung Melayu ini sudah Darwis atau sadar wisata. Kampung Melayu juga sudah jadi (proyek) revitalisasi yang dibantu oleh Kementerian PUPR. Tidak hanya Kota Lama saja tapi juga Kampung Melayu dan Kauman. Ini merupakan satu kawasan yang mesti dilestarikan,” pungkas Ita. (Ak/El)