SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencoba memerangi berita ataupun kabar hoax, yang sering menyesatkan bahkan menimbulkan perpecahan.
Caranya dengan melaunching aplikasi Jejaring Pengawasan Fungsi Anti Hoax Kota Semarang (Jaga Fakta), di Gedung Moch Ichsan, Balaikota Semarang.
Inovasi ini sendiri untuk mengantisipasi isu hoax yang kerap terjadi, apalagi jelang Pilkada serentak 2024 November nanti.
BACA JUGA: Tingkatkan Kecakapan Jurnalistik, PWI & Diskominfo Jateng Kembali Gelar Uji Kompetensi Wartawan
Aplikasi ini, di launching oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama beberapa stakeholder, seperti BPJS Kesehatan, Kepolisian, KPU, Bawaslu, dan lainnya.
Mbak Ita sapaannya menjelaskan, inovasi ini adalah salah satu cara bagaimana mengantisipasi adanya isu hoax yang jenisnya bermacam-macam. Seperti isu kesehatan, pendidikan, politik dan keamanan.
“Ini sebagai bentuk dari mengantisipasi adanya hoax. Bagiamana Pemkot Semarang bersama stakeholder bisa mengantisipasi dan meluruskan isu yang sebenarnya,” kata Mbak Ita usai peluncuran Jaga Fakta.
Dia menjelaskan,dari data Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mulai tahun 2018 sampai Desember 2023 lalu, ada 12.500 berita hoax.
Salah satunya pada tahun 2020 sampai 2022, isu hoax yang beredar lebih ke kesehatan karena kebetulan saat Covid-19.
“Kalau dulu paling banyak waktu Covid-19 adalah isu kesehatan, jenisnya bermacam-macam,” bebernya.
Pada tahun ini, lanjut Mbak Ita isu hoax yang kerap terjadi adalah isu politik karena mendekat Pilkada serentak.
Dengan adanya Jaga Fakta, diharapkan bisa menyaring dan membatasi isu hoax yang kerap membingungkan masyarakat.
“Harapannya tentu bisa menjadi filter, bisa menyaring dan membatasi isu hoax di Kota Semarang,” pungkasnya.