“Yang menjadi resep bagaimana pengelolaan SPBE di Kota Semarang menjadi salah satu yang terbaik adalah bagaimana kita mensinkronkan untuk menata aturan-aturan yang ada di Kota Semarang. Selalu pak MenPAN RB menyampaikan, jangan banyak aplikasi, jangan banyak aturan sendiri-sendiri, ego sektoral dari teman-teman dinas harus semua diredam. Sehingga bisa terintegrasi dan akan menjadi satu kebijakan, satu regulasi yang tentunya akan bisa bersama-sama menjadikan tata kelola SPBE di Kota Semarang jadi baik,” ujarnya.
Dirinya juga berharap bisa mendapat semua penghargaan dari Kementerian PAN RB. Hal tersebut menurutnya sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan Pemerintah Kota Semarang dalam pengelolaan SPBE.
“Harapannya bisa lebih baik, penghargaan ini kan ada banyak kategori, pastinya setiap kota/ kabupaten mempunyai keunggulan masing-masing. Kenapa tidak kalau kita bisa mendapat semua yang terbaik. Bukan karena penghargaannya, karena enam kategori itu kita bisa jadi baik. Tentunya juga bisa menjadikan kota ini juga akan lebih baik dalam SPBE,” pungkasnya.
Adapun dalam Anugerah Pemerintahan Digital ini terdapat beberapa kriteria kategori, yaitu Kategori Penerapan Layanan SPBE, Kategori Pencapaian Indeks SPBE, Kategori Peningkatan Indeks SPBE, Kategori Pelaksanaan tata kelola SPBE, Kategori penguatan Kebiajkan SPBE, dan Kategori Penerapan Manajeman SPBE.
Forum SPBE Summit 2023 juga menjadi kesempatan untuk mewujudkan SPBE yang terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan Peraturan Presiden No.95/2018 tentang SPBE dan Peraturan Presiden No.132/2022 tentang Arsitektur SPBE. (*)
Editor: Elly Amaliyah