“Tentunya kegiatan ini sangat membantu masyarakat, di mana pada saat sekarang ini kondisi ekonomi sedang mengalami fluktuasi. Terkait dengan ketersediaan bahan pokok dan harga-harganya. Tapi Alhamdulillah di Kota Semarang inflasi tetap terjaga dan menjadi yang terbaik di antara kota-kota besar. Tentu harapannya akan terus-menerus terjaga,” kata Mbak Ita.
Pada kesempatan yang sama ada Semarang Berbagi yang merupakan kegiatan berbagi sembako berbasis pemberdayaan masyarakat.
Kecamatan Gajahmungkur untuk Kuota Sembako PPKS di kota Semarang Berbagi periode 2 mendapatkan 655 paket sembako untuk delapan kelurahan. Sebanyak 75 paket sembako di bagikan secara simbolis di tiga kelurahan yaitu Gajahmungkur, Lempongsari, dan Gebangsari.
“Kita tahu di Kota Semarang ini tidak bisa semua bahan baku ada ketersediaannya bisa di support oleh daerah sendiri. Kita sudah harus mulai melakukan kerja sama antar daerah dan juga mengoptimalkan lahan-lahan yang ada sehingga bisa terjaga perekonomian,” imbuhnya.
Terlebih, dengan adanya Semarang Berbagi ini kota Semarang perekonomiannya akan lebih baik, inflasi terjaga dan dan tentu masyarakat akan sejahtera.
“Ini juga merupakan program pemerintah untuk meringankan kebutuhan panjenengan. Semoga bapak ibu penerima-penerima ini bisa memanfaatkan dengan baik,” ucapnya.
Mbak Ita berharap sinergi dengan perusahaan-perusahaan bisa terus terjalin demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemkot Semarang tidak bisa berdiri sendiri, harus melibatkan semua stakeholder termasuk TNI-Polri juga,” tandasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah