Kedepan, lanjut Rahmat, pihaknya bersama Pemprov Jateng juga menaruh perhatian pada peningkatan potensi sumber-sumber ekonomi baru. Tujuannya untuk peningkatan PAD wilayah setempat.
“Bisa di bidang perdagangan, pariwisata, maupun investasi. Yang paling potensial yakni industri yang terkait dengan hilirisasi pertanian,” katanya.
Untuk intervensi pada sektor hilirisasi pertanian, lanjut dia, strategi yang ia lakukan adalah dengan menambah insentif bagi para petani untuk terus berusaha pada bidang tersebut.
BACA JUGA: Kondisi Baik Hanya 33 Persen, Pemprov Jateng Ajukan Dana Rp53 M ke Pusat untuk Perbaikan Irigasi
Dia melanjutkan, digitalisasi keuangan juga menjadi perhatian Bank Indonesia bersama Pemprov Jateng. Agenda itu juga dinilai bisa menambah PAD, seperti kemudahan saat masuk destinasi wisata, pembayaran retribusi, dan lainnya. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (1)