Setidaknya ada sembilan internalisasi nilai integritas pada anak-anak didik, yakni jujur, disiplin, peduli, mandiri, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
BACA JUGA: Gerakan Petani Peduli Inflasi, Cara Pemprov dan BI Jateng Stabilkan Harga Pangan
Bagi para tenaga pendidik, penanaman nilai integritas bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik, menerapkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi dalam pengelolaan sekolah, sehingga dapat menekan potensi korupsi.
“Untuk meningkatkan kepercayaan publik, sekolah sebagai lembaga yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab di mata masyarakat,” ucapnya.
Sadimin menekankan, pentingnya komitmen seluruh warga sekolah dalam upaya membangun budaya integritas karena manfaatnya bisa dirasakan jauh melampaui ruang kelas.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menekankan kepada para pegawainya agar menjunjung tinggi integritas dalam bekerja. Ia juga mengingatkan kepada para kepala sekolah untuk tidak hanya menjadi pemimpin di sekolah, tetapi juga teladan bagi siswa. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.