Komitmen untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang dinamis juga terus berlangsung. Peningkatan pelayanan publik juga mendapat dukungan digitalisasi atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Adanya SPBE, pelayanan kepada masyarakat semakin baik, efektif, dan efisien. Selain itu, memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan,” jelasnya.
Sistem Penilaian
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, penilaian dalam penghargaan ini menggunakan metodologi kuantitatif dan kualitatif, serta berdasarkan data sekunder dan survei lapangan.
“Jadi cara penilaiannya dapat dipertanggungjawabkan secara scientific. Saya lihat mereka yang mendapatkan penghargaan ini memang orang-orang yang layak,” katanya.
BACA JUGA: Tak Cuma Bantu Korban Bencana, Baznas RI Diminta Atasi Kemiskinan Ekstrem hingga Stunting
Kapasitas fiskal ini, lanjut Tito, merupakan kekuatan daerah berdasarkan pendapatan asli daerah (PAD) dibandingkan dengan dana transfer pusat. Ketika PAD lebih tinggi, pembiayaan kebutuhannya lebih banyak dari PAD daripada dana transfer.
“Jadi bisa kuat, bisa membuat program apa saja. Meskipun terjadi goncangan dari penerimaan negara yang kurang maksimal ia (daerah) masih bisa bertahan,” jelasnya.
Tito berharap penghargaan ini dapat memotivasi pemerintah daerah agar dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.
Respon (1)