Nur Saadah akui sudah suarakan banjir rob Sayung, Demak sejak 2016 silam
Lebih lanjut, Nur Saadah yang telah menjadi legislator di Komisi D sejak 2014 silam itu mengaku sudah bersuara memperjuangkan Sayung, Demak sejak 2016 lalu.
“Saya di Komisi D sejak 2014. Tahun 2016 sudah menyuarakan itu agar segera ditangani, akan tetapi dari Pemprov Jatenf menyampaikan bahwa untuk urusan pantai dan sungai yang ada di wilayah Jateng mayoritas di bawah wewenang BBWS,” terangnya.
BACA JUGA: Antisipasi Penyakit Kulit, Dokter Spesialis Pemprov Jateng Periksa Warga Terdampak Banjir Rob Demak
Pihaknya pun mengaku sudah menganggarkan untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED) atau Rancangan Teknik Rinci pada 2017 lalu.
“Pemerintah pusat justru mengalokasikan anggaran untuk tol Semarang-Demak. Waktu itu masih belum final, kita kan penginnya agar tanggul pantai tetap terlaksana. Namun Tol Semarang-Demak ada 2 sesi, sesi 2 itu investor, sesi 1 oleh PUPR. Harapan saya tol jadi penyelesaian rob, tapi ternyata gak bisa, justru itu bergeser,“ pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila