Semarang (BeritaJateng.tv) – Paras cantik dengan berbagai talenta dan prestasi tak membuat Megawati Prabowo puas, tahun ini perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen aktif di Undaris Ungaran ini berhasil menyelesaikan program Doktoral Ilmu Hukum di Unisula Semarang.
Peraih gelar Putri Indonesia Jawa Tengah 2017 ini semakin membuat bangga dengan resmi menyandang nama Dr. Megawati Prabowo, S.H., M.Kn bahkan sukses menjadi Kurator dan Pengurus.
Nama Megawati Prabowo sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia khususnya Jawa Tengah.
Megawati yang awalnya lahir dari dunia entertainment sebagai penyanyi dan model kini telah fokus di karirnya sebagai dosen, pengacara, kurator dan likuidator perusahaan. Bahkan di umur yang masih terbilang sangat muda gadis kelahiran 25 September 1995 telah banyak menangani berbagai kasus hukum yang berkaitan dengan kepailitan di perusahaan-perusahaan besar.
Menurut Mega dalam kurun waktu 2 tahun terakhir dirinya banyak terlibat menangani kasus kepailitan dan PKPU dan di tahun 2021 ini Mega juga terlibat menjadi likuidator di beberapa perusahaan besar Nasional yang sedang dalam proses likudasi.
Setelah resmi lulus menjadi Kurator Asosiasi Kurator (AKPI) pada 20 Desember 2021, Megawati juga telah dinyatakan lulus ujian promosi Doktor Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada Selasa (21/12) dengan predikat Cumlaude IPK 3,85.
Dalam disertasinya Mega mengambil judul “REKONTRUKSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM UPAYA MENANGGULANGI TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG BERBASIS NILAI KEADILAN” .
Megawati telah melewati ujian Disertasinya dengan tujuh penguji, diantaranya : Prof. Dr. H. Gunarto, S.H, S.E., Akt., M.Hum ( Promotor ), Prof. Dr. Hj. Anis Mashdurohatun, S.H.,M.Hum ( Co Promotor ), Prof. Dr. Hj. Sri Endah Wahyuningsih, S.H.,M.Hum , Prof. Dr. Mahmutarom HR.,S.H.,M.H, Prof. Dr. Eko Soponyono, S.H., M.H, Prof. Dr. Hj. Hartiwiningsih, S.H., M. Hum dan Prof. Dr. Lazarus Tri Setyawan, S.H., M.Hum.


Judul disertasi ini ia ambil berdasarkan pengalamannya sejak menjadi puteri Indonesia yang sering sekali terlibat dalam berbagai kegiatan tentang perempuan dan emansipasi.
“Hati saya tergerak Ketika melihat di Indonesia banyak menjadi korban kekerasan terutama dalam lingkup rumah tangga tetapi korban belum mendapatkan keadilan serta ganti rugi atas penderitaan yang dialaminya bahkan banyak korban yang mengalami kekerasan ini enggan/ tidak melaporkan kasusnya karena malu dan merasa hal tersebut adalah sebuah aib keluarga,” kata Mega.
Ditanya tentang harapannya ke depan setelah sukses meraih gelar doktor, perempuan yang aktif sebagai dosen Undaris ungaran ini ingin lebih fokus menjadi pengacara kepailitan. “Saya ingin sekali kedepannya bisa lebih focus menjadi pengacara kepailitan, ” ujarnya.
Keberhasilan Megawati menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum ini di apresiasi oleh Rektor Undaris Ungaran DR. DRS. H. Hono Sejati, SH, M.Hum.
Menurut, Rektor Undaris ini, sosok Megawati menginspirasi dirinya untuk membuat mata kuliah baru tentang kepailitan.
“Sebagai dosen, Megawati adalah salah satu aset Undaris yang akan membawa nama baik Undaris dan menjadi inspirasi Undaris untuk nantinya bisa memiliki mata kuliah baru di bidang kepailitan,” kata Hono.
“Selain berkarir di bidang hukum sebagai kurator saya berharap Mega juga masih bisa aktif menjadi pengajar atau dosen sebagai jabatan fungsional sehingga kedepan bisa meningkat ke jenjang yang lebih tinggi sebagai profesor atau guru besar,” tambahnya.
Sementara itu, Dewan Penasihat AKPI James Purba sangat mengapresiasi prestasi Megawati yang dengan usia yang masih terbilang muda sudah bisa meraih gelar doktor sekaligus sebagai kurator muda.
“Sebagai pengurus dan anggota AKPI kita sangat bangga bahwa salah satu anggota kita Megawati sebagai advokat muda selain telah meraih gelar doktor ia juga telah mendapatkan lisensi sebagai kurator dan pengurus karena lisensi ini walaupun yang melakukan tes adalah pihak swasta atau organisasi profesi namun ijin prakteknya itu dari negara yang diberikan oleh Menteri Hukum dan HAM,” katanya. (Ak/El)