Namun, Adam tak lantas membawa dirinya ke rumah sakit.
“Pulang dulu, ganti baju, tidur. Soale habis itu nganter Satria di temannya, itu saya cek ternyata aman gak ada peluru cuma sobek doang. Kalau Satria katanya langsung ke RS,” ungkap Adam.
Tak tahu keadaan Gamma saat penembakan
Adam mengaku, ia tak mengetahui keadaan Gamma pasca penembakan.
“Nah itu tidak tau [keadaan Gamma], habis itu langsung bubar semua. Saya beda arah, sampai pagi gak tau kabar, tiba-tiba mau maghrib dikabarin sudah meninggal,” sambungnya dia.
Menurut keterangan Adam, Gamma berboncengan dengan temannya yang Adam tak ketahui.
BACA JUGA: Kasus Gamma Tak Kunjung Beres, Zainal Petir: Copot Kapolrestabes Semarang dan Pecat Aipda Robig
Sementara ia berboncengan dengan Satria menggunakan motor tantenya. Adam pun mengaku tempat kejadian perkara (TKP) penembakan itu hanya di Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.
“[TKP selain di Alfamart Candi Penataran Raya] gak ada, tiba-tiba di Alfamart itu. Cuma tiga motor,” jelas dia.
Adam menyebut, motor Gamma berada di depan, yang pertama mendapat tembakan Aipda Robig. Adam pun mengaku tak mendengar tembakan pertama yang mengenai Gamma.
Motornya yang ia kendarai bersama Satria cukup berjarak dengan motor Gamma.
“Saya motor ketiga posisi paling belakang. Motor kedua gak ada yang luka, malah dia saja kaget saya kena peluru. Pas tembakan pertama gak dengar,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila