Indepth

Pengakuan Pemain Judi Online, Istri Tahu Tapi Tak Dimarahi hingga Cari Cara ‘Mengakali’ Bandar

×

Pengakuan Pemain Judi Online, Istri Tahu Tapi Tak Dimarahi hingga Cari Cara ‘Mengakali’ Bandar

Sebarkan artikel ini
Cerita Non-ASN Semarang Kecanduan Judi Online, 'Nilep' Kas RT Hingga Biaya PTSL Puluhan Juta
Ilustrasi judi online. (ant)

SEMARANG, beritajateng.tv – Belum lama ini, Menko Polhukam RI, Hadi Tjahjanto, mengumumkan lima provinsi dengan transaksi judi online terbesar di Indonesia, dan Jawa Tengah menduduki peringkat ketiga.

Dalam temuan tersebut, total transaksi di Jawa Tengah mencapai Rp1,3 triliun. Bahkan, jumlah pemain judi online dari Jawa Tengah hingga 201.963 orang banyaknya.

Meskipun banyak yang “buntung”, namun ada beberapa orang justru “untung” akibat bermain judi online. Salah satunya tampak dari pengakuan salah seorang pemain judi online berikut ini:

“Modal uang Rp 2juta saja bisa jadi Rp16 juta dalam waktu kurang dari dua jam. Bayangkan, bisa dapat Rp16 juta; kalau tidak judi online, harus kerja berapa bulan?”

Begitulah jawaban Benny (nama samaran), salah satu warga Jawa Tengah yang membeberkan alasannya berkecimpung dalam permainan judi online.

Siapa sangka, berawal dari kegabutan, Benny malah menekuni judi online hingga merogoh kocek ratusan juta? Saat beritajateng.tv hubungi melalui sambungan WhatsApp, Benny mengaku kenal judi online dari temannya.

“Awalnya dikasih tahu teman, terus mencoba, begitu. Itu kan untuk mengisi waktu gabut (waku luang) aja. Kadang menghasilkan, kadang ya tidak,” akunya.

Benny menjelaskan, judi online yang ia mainkan bak sebuah game. Adapun game itu ia akui bisa diunduh dari Play Store maupun diakses langsung lewat laman web.

Bahkan, ia membenarkan ada mesin atau sistem yang bermain game di belakangnya. Sebagai user atau pemain judi online, Benny cukup melakukan deposit atau top up uang saja.

Setelah itu, Benny menyerahkan segala hasilnya pada game tersebut.

“Kita pasang taruhan. Misalnya Rp20 ribu, kita bisa dapat 15 putaran. Ada yang 10 putaran,” jelas Benny.

Dalam satu permainan, Benny pernah memasang taruhan paling tinggi sebesar Rp2 juta. Kendati memasang taruhan tinggi, Benny tak menjamin akan mendapat hasil yang lebih tinggi.

Sebab, kata Benny, judi online tetaplah judi. Tak ada yang tahu pasti, namun tetap dilakoni, lantaran apa daya sudah kecanduan.

“Tetapi itu kan gak terus [dapat uang banyak]. Wong itu mesin kok, sudah sistem. Kalau kita dikasih kan seneng, lama-lama ya kita disedot,” tuturnya.

BACA JUGA: Hampir Rp1 Miliar, Kades di Brebes Gelapkan Dana Desa untuk Judi Online

Pemain judi online pakai akun baru lebih untung, pinjam rekening teman jadi strategi

Saat mendaftar akun, nomor rekening menjadi syarat utama untuk main judi online. Benny menyebut, pengguna pertama selalu mendapat hasil yang memuaskan. Hal itu pula yang sekaligus membuat pemain judi online kecanduan.

Menariknya, Benny mengakali hal itu dengan menggunakan banyak akun. Otomatis, ia memakai rekening lain, bahkan milik temannya, untuk dibuatkan akun judi online yang baru.

“Kalau kita kan tau caranya, ‘Oh begini’. Nanti ganti-ganti rekeninglah, aku pernah mencoba beberapa rekening, pakai rekening teman,” tutur Benny.

Akun baru yang rekeningnya sudah terpakai, kata Benny, tak akan lagi digunakan lantaran hasil selanjutnya yang didapat tak akan sama.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan