SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah meraih perhatian besar lewat peluncuran trailer dan poster resmi, film terbaru karya Joko Anwar Pengepungan di Bukit Duri (judul internasional: The Siege at Thorn High) kini membagikan serial video di balik layar.
Video ini menyoroti bagaimana tim produksi, terutama desainer dan kru artistik, membangun dunia Jakarta versi 2027 yang penuh kekacauan dan kemunduran.
Salah satu lokasi ikonik film ini adalah SMA Bukit Duri, yang di bangun di atas kompleks Laswi Heritage di Bandung.
Dalam cerita, sekolah tersebut dulunya adalah penjara yang di ubah fungsinya, sehingga set ini di rancang dua kali: sebagai penjara lama dan sekolah baru.
Total ada 22 titik set yang di bangun secara detail, termasuk ruang kelas, kantor kepala sekolah, lorong-lorong, hingga ruang keamanan.
BACA JUGA: Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! Raih Penghargaan Internasional atas Film Dokumenter “Border Hell”
“Sekolah ini pada dasarnya adalah transformasi dari penjara, dan kami harus menggambarkan keduanya secara nyata. Itulah tantangannya,” terang Joko Anwar di cinema visit dan diskusi di XXI DPmal Semarang, Sabtu,12 April 2025.
Dennis Sutanto, desainer produksi film ini, menambahkan bahwa proses pembangunan set memakan waktu lebih dari dua minggu, melibatkan sekitar 60–70 orang.
“Setiap ruangan dibangun dengan cerita dan karakter yang kuat,” ungkapnya.
Sementara itu, dunia di luar sekolah juga digambarkan dengan suasana distopia.
Sebuah area pecinan bawah tanah penuh kekacauan sampah, vandalisme, dan atmosfer ketidakstabilan menjadi gambaran visual utama yang menegaskan kemunduran sosial.