Uniknya, selain siswa, para guru, kepala sekolah, hingga orang tua juga berpartisipasi dengan ikut menyumbangkan karya puisi.
Ia pun berharap, para siswa dapat mengimplementasikan Bu Ambar dan pengalaman menulis puisi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa benar-benar dapat memberikan aksi nyata melalui pengamalan dan pengalaman.
“Puncak Bulan Bahasa diharapkan dapat menjadi apresiasi terhadap karya puisi yang sudah ditulis siswa,” ucap Rakhmat.
BACA JUGA: Tingkatkan Kecintaan Lingkungan, Siswa SD Negeri Tugurejo 02 Semarang Belajar Tanam Cabai di Sekolah
Sementara itu, salah satu siswa, Vanesya mengaku senang karena bisa belajar membuat puisi. Ia bahkan membacakannya di depan teman-teman dan bapak ibu guru.
“Awalnya malu tetapi lama-lama berani untuk membaca puisi. Seneng pastinya,” ucap Vanesya. (*)
Editor: Farah Nazila