Komunitas penyelam Gorontalo yang ikut dalam kegiatan bersih sampah bawah laut perwakilan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo, Polres Pohuwato, Universitas Negeri Gorontalo, Basarnas Gorontalo.
Kemudian, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, KSOP Gorontalo, Balai Jalan Nasional Gorontalo, Pelabuhan Penyeberangan Kota Gorontalo, Perpustakaan & Kearsipan Gorontalo, Dinas Pariwisata Bone Bolango, Tim Monitoring Hiu Paus Gorontalo, Wawahea Gorontalo Comunity, Bubara Putih, Sea Horse Scuba Dive, Goroadventure Diving Resort, dan POCIN Dive Center.
Kategori sampah laut
Salah satu panitia, Gusnar Lubis Ismail, mengatakan kategori sampah plastik yang pihaknya bersihkan dari bawah laut antara lain, sedotan, plastik kresek, botol plastik, karung plastik, kain bekas, popok dan pembalut. Pengumpul sampah plastik terbanyak memiliki nilai tinggi.
Ada 26 penyelam Gorontalo yang ikut dalam kegiatan pembersihan bawah laut dari pangkalan satu sampai empat di perairan Botubarani. Selama ini, tempat itu terkenal sebagai salah satu destinasi wisata hiu paus.
”600 kg sampah plastik yang berhasil terangkat dari bawah laut oleh 26 penyelam Gorontalo,” kata Gusnar.
Sementara kelompok perempuan di Botubarani yang membersihkan wilayah pesisir mengumpulkan 45 kg sampah. Yang mengumpulkan sampah terbanyak baik divers dan UMKM ibu pesisir mendapatkan doorprize dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Penyuluhan Metode 5R, Mahasiswa KKN Tim II 2024 Fisip Undip Ajari Manajemen Kelola Sampah Plastik
Hari Hiu Paus Internasional jatuh setiap tahun pada tanggal 31 Agustus. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melindungi hiu paus. Yang mana, hiu paus merupakan spesies ikan terbesar di dunia yang hidup di perairan tropis dan subtropis.
Hari Hiu Paus Internasional pertama kali beroleh peringatan pada tahun 2008 di Konferensi Hiu Paus Internasional di Isla Holbox, Meksiko.
Dalam konferensi tersebut hadir 40 ahli laut, aktivis, dan ilmuwan yang peduli terhadap penurunan populasi hiu paus.
Hiu paus sendiri masyhur sebagai makhluk yang lembut dan jinak, meskipun ukurannya sangat besar. Mereka memiliki pola titik dan garis unik pada kulitnya dan sebagian besar memakan plankton, cumi-cumi, dan ikan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi