Tak hanya itu, perjuangan menyatukan gagasan kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 juga harus diresapi karena melahirkan sebuah komitmen kebangsaan.
“Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia. Hari ini seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama. Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif. Bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional,” jelasnya.
Pada sisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat. Membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Oleh karena itu, ia berharap para pemuda lebih melek terhadap perkembangan digital.
“Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah bermanfaat secara optimal dan masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan oleh pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus kita seriusi,” imbuhnya.(*)
Editor: Elly Amaliyah