Setiap peluang dibuat tetap maksimal. Pelatih Amril Daulay tampak berhasil menanamkan disiplin tinggi, terutama saat menghadapi tekanan lawan di menit-menit genting.
Cara Indonesia mengelola bola, tempo permainan, dan menjaga fokus saat Denmark mencoba mendominasi sangat krusial. Itu yang jadi pembeda di final.
Kemenangan ini bukan hanya pembuktian bahwa Timnas Futsal Indonesia makin matang di kompetisi internasional. Gelar CFA International 2025 memberi tambahan kepercayaan diri menjelang agenda besar selanjutnya seperti SEA Games dan Piala Asia.
Untuk pemain muda, dan seluruh elemen tim, hasil pertandingan ini tolak ukur penting. Kerja keras, persiapan matang, dan mental pantang menyerah adalah kombinasi yang mampu membawa sukses. Semoga momentum ini mampu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di turnamen-turnamen berikutnya.
Pertandingan final CFA International 2025 jadi bukti nyata bahwa Timnas Futsal Indonesia kini bukan hanya bisa diunggulkan, tapi layak disebut penantang serius di level internasional. Dari gol cepat, pengaturan strategi, hingga pertahanan di saat lawan menekan, semuanya terjalin hingga membawa trofi ke tangan merah putih pada 11 September 2025.
Teruslah beri dukungan kepada Timnas Indonesia, karena perjalanan tak hanya berhenti sampai di sini. (*)