“Kalau secepatnya surut, kita pertahankan. Tetapi kalau satu sampai dua hari ini hujan terus, kita panen,” tandasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 25 desa/kelurahan di Kabupaten Kendal terendam banjir sejak Rabu, 13 Maret 2024 malam.
Puluhan desa/kelurahan yang kebanjiran itu tersebar di 5 kecamatan. Yakni Kecamatan Ngampel, Kota Kendal, Brangsong, Kaliwungu, dan Kaliwungu Selatan.
BACA JUGA: Panen Raya 614.946 Ton Padi, Kabupaten Demak Salah Satu Penyangga Pangan Nasional
Salah satu daerah yang banjirnya cukup parah yakni terjadi di Desa Kebonadem, Brangsong. Tak hanya itu, banjir juga menggenangi Jalan Pantura Kendal yang merupakan akses utama lalu lintas kendaraan lintas Pulau Jawa. Tak ayal, kemacetan dan antrean kendaraan pun juga terjadi.
Dalam sebuah wawancara, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Ali Sutariyo, menjelaskan bahwa banjir tersebut terjadi di Trompo, Kebondalem, Langenharjo, dan Pegulon. Selain itu Patukangan, Pekauman, Balok, Ngilir, dan Bandengan. Tinggi air yang merendam bervariasi mulai dari 10 hingga 40 centimeter.
“Luapan air sungai ini terjadi akibat tingginya sedimentasi yang menyebabkan penyempitan jalur sungai. Ketika ada volume air yang besar, sungai pun meluap,” ungkap Ali Sutariyo. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto