SEMARANG, beritajateng.tv – Industri furnitur merupakan salah satu komoditi ekspor yang tak terbantahkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor furnitur Indonesia mencapai angka Rp36,35 triliun pada 2022 kemarin.
Mahasiswa Politeknik Industri Furnitur & Pengolahan Kayu Kendal sekaligus Ketua Pelaksana Acara “Furnecraft Expo 2023” Rama Alfarasid mengungkapkan, konsep natural merupakan salah satu keunggulan produk furnitur Indonesia di mata dunia. Didukung dengan bahan baku berkualitas tinggi dan kemampuan perajin lokal, industri furnitur dalam negeri semakin menjadi primadona di pasar global.
Akan tetapi, Rama menyebut bahwa pasar domestik sebenarnya juga tidak kalah berpotensi. Oleh karena itu, pihaknya melalui Furnecraft Expo 2023 tahun ini sedang berupaya menggali pasar domestik dari industri furnitur.
“Kita tahu ada resesi dan sebagainya, dari segi perekonomian kalau industri furnitur di domestik lebih bagus tentu akan memberikan keuntungan untuk bangsa. Harapannya industri furnitur punya pasar domestik yang lebih luas lagi,” katanya saat beritajateng.tv temui, Minggu 19 November 2023.
Sementara itu, pelaku industri furnitur asal Jepara, Zety juga menyampaikan hal yang sama. Pengelola Zyth Living itu menyebut, meski perusahaannya lebih dari 30 tahun menggeluti dunia ekspor, ternyata banyak permintaan yang juga datang dari pasar lokal.
BACA JUGA: Furnecraft Expo 2023, Pamerkan Furnitur Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
“Kita ingin memperkenalkan Zyth Living ke lebih banyak kalangan terutama pasar lokal, kita mulai dulu di Semarang,“ katanya.
Menurutnya, pasar domestik mulai banyak industri furnitur lirik semenjak Pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu. Saat itu, kebijakan PPKM yang membatasi aktivitas kirim-mengirim ke luar negeri tentu sangat berdampak pada industri furnitur.