Program ini pemerintah lakukan dengan menyasar kalangan pelajar sekolah dasar untuk mulai mengenal dunia pertanian sejak dini.
Menurutnya, regenerasi petani menjadi tantangan serius bagi Kabupaten Semarang setelah venerasi muda yang mau terjun di bidang pertanian terus berkurang.
“Saat ini, petani muda kita tinggal 11 perse. Jumlah petani terus menurun tiap tahun sekitar satu persen,” jelasnya, saat awak media konfirmasi.
BACA JUGA: Sinergi Pemprov dan BI Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Bekas Banjir Seluas 512 Hektar di Demak
Berdasarkan sensus 2013 di Kabupaten Semarang ada sebanyak 130 ribu orang yang berprofesi sebagai petani, namun saat ini (2025) tinggal 116 ribu orang.
“Maka sejak usia dini mereka di perkenalkan pada dunia pertanian dan kami galakkan bahwa menanam adalah bagian dari kebutuhan dasar pangan,” tegasnya.
Masih menurut Edy, langkah dan terobosan Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan ini bukan sekadar mengajarkan bagaimana menanam bibit di lahan pertanian.
Tetapi juga menanam harapan di benak generasi penerus. “Apa jadinya, jika di negeri agraris ini jumlah petani makin habis karena termakan usia dan tidak ada regenerasi,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila