SEMARANG, beritajateng.tv – Upaya Tim Penggerak PKK Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, dalam mengembangkan UMKM batik ecoprint patut beroleh acungan jempol.
Meski baru tiga bulan belajar batik ecoprint, mereka sudah berani menggelar pameran aneka kreasi batik ecoprint yang sudah dihasilkan. Mulai dari berbagai ragam busana, topi, tas, hingga asesoris fesyen lainnya
Tak hanya berpameran, para ibu PKK di kelurahan ini juga berani berlenggak-lenggok layaknya model. Mereka mengenakan berbagai busana berbahan dasar batik ecoprint untuk kemudian mereka lelang on the spot.
Hasil lelang tersebut didonasikan untuk membantu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan sebagian untuk pengembangan usaha batik ecoprint di kelurahan mereka.
“Ini gagasan yang luar biasa dari Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangjati,” kata Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bagus Suryokusumo, pada Pameran Ecoprint Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangjati di balai kelurahan setempat, Minggu, 19 Oktober 2025.
BACA JUGA: Mahasiswa KKN UPGRIS Ajak Anak-Anak Desa Rowosari Bikin Totebag Ecoprint
Bagus mengaku terkesan, karena tiap PKK di lingkungan RW yang ada di Kelurahan Karangjati sudah memproduksi batik ecoprint yang ragam kreasinya tampil di pameran kali ini.
Sebagai bentuk apresiasi, Bagus pun akan ikut membantu memasarkan produk-produk batik ecoprint oleh Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangjati tersebut.
Salah satu caranya dengan mengenakan busana batik ecoprint tersebut pada kegiatan maupun acara-acara resmi. Sehingga, batik ecoprint PKK Kelurahan Karangjati semakin terkenal, tidak hanya di Kabupaten Semarang tetapi juga nasional.
“Ini sebagai bentuk keberpihakan dan dukungan saya, wakil rakyat Provinsi Jawa Tengah, terhadap potensi UMKM kreatif yang ada di Kabupaten Semarang ini,” jelasnya.
Bagus juga menilai, dalam upaya mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga, batik ecoprint ibu-ibu PKK ini juga potensial. Sebab, nilai ekonominya tidak kalah menjanjikan.
Banderol batik ecoprint Karangjati Semarang tembus Rp300-500 ribu
Satu potong busana batik ecoprint harganya bisa mencapai kisaran Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Di satu sisi, problem yang jamak UMKM hadapi yakni pemasaran.