SEMARANG, beritajateng.tv – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah tengah menyelidiki adanya dugaan unsur kelalaian di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Pasalnya, tembok kolam penampungan air di area pondok pesantren tersebut roboh dan menimpa puluhan santri.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengungkap, tragedi di Pondok Gontor Sawangan tengah Polresta Magelang dalami. Saat ini, sejumlah saksi tengah dalam proses pemeriksaan.
BACA JUGA: Update Korban Dinding Roboh Gontor Magelang: 4 Siswa Meninggal Dunia
“Masih pemeriksaan saksi di sana. Terkait unsur kelalaian, kita sedang penyelidikan, karena kan kejadian itu tiba-tiba; apa penyebabnya, semua masih penyelidikan,” ungkap Artanto usai gelar perkara di Ditreskrimum Polda Jawa Tengah, Senin, 28 April 2025.
Meskipun sejumlah saksi tengah dalam pemeriksaan, Artanto tak membeberkan jumlah pastinya. Namun, kata dia, pemeriksaan tersebut di antaranya bisa menyasar pemilik pondok dan pihak kontruksi bangunan.
“Ya semua yang terlibat dalam peristiwa rangkaian itu kami mintai keterangan dan membutuhkan waktu,” ungkapnya.
BPBD Jateng ungkap korban runtuhan tembok capai 41 orang, 4 meninggal dunia
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan semua korban tertimbun reruntuhan sudah ketemu pada Sabtu, 26 April 2025.
Adapun data terakhir pada Jumat, 25 April 2025 malam, masih terdapat dua orang yang terevakuasi.
“Dua orang itu berhasil terevakuasi dalam keadaan selamat dan selanjutnya dilakukan perawatan. Jadi untuk korban meninggal dunia masih sama, empat orang,” ucap Bergas.
BPBD Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten Magelang saat ini tengah melakukan assessment lebih lanjut mengenai musibah ini.