SEMARANG — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang tengah menyelidiki kecelakaan maut yang melibatkan bus feeder Trans Semarang dan menewaskan seorang perempuan lansia di kawasan Bundaran Klipang, Kamis, 10 Juli 2025. Polisi kini fokus memeriksa sopir bus berinisial Wahyu S (26), yang diduga lalai saat mengemudi.
Korban, seorang perempuan berinisial SU (62), meninggal dunia di tempat kejadian setelah tertabrak bus yang Wahyu kemudikan. Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, menegaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan bukti untuk menentukan tindak lanjut hukum terhadap sopir.
“Kami lihat ada indikasi kelalaian dari pengemudi. Saat ini kami sedang kumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV dan keterangan saksi. Jika cukup bukti, maka kasus ini akan kami tingkatkan ke penyidikan,” jelas Yunaldi.
Menurut hasil pemeriksaan awal, Wahyu mengakui bahwa ia kehilangan fokus saat mengemudi. Ia hanya memperhatikan sisi kiri jalan, sehingga tidak menyadari keberadaan korban di depan kendaraan.
“Pengemudi kurang konsentrasi dan waspada. Dia hanya melihat sebelah kiri jalan. Ini tentu jadi bagian penting dalam materi pemeriksaan kami,” tambah Yunaldi.
BACA JUGA: Sangkal Narasi Polisi Halangi Saksi Kunci Sidang Robig, Polrestabes Semarang Selidiki Akun Penyebar Video
Ancaman 6 tahun bui
Petugas juga menemukan rekaman kamera pengawas dari armada bus. Dalam video tersebut terlihat, sebelum insiden terjadi, Wahyu sempat meminum es teh dan meletakkan gelas di samping setir. Aksi tersebut diduga menjadi pemicu hilangnya konsentrasi.
“Jika terbukti lalai, kami akan proses sesuai Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dengan ancaman hukuman enam tahun penjara. Bila perlu, kami lakukan penahanan,” tegas Yunaldi.
Ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam berkendara, terutama bagi para pengemudi angkutan umum.
“Pengemudi harus perhatikan semua sisi pandang—depan, kiri, kanan, dan belakang. Jangan lengah, apalagi saat melintasi jalur menikung,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti insiden tersebut. Ia membenarkan bahwa sopir sempat terdistraksi karena minuman yang diletakkan di sisi kemudi.
“Kami sudah periksa sopir dan melihat rekaman kamera di dalam bus. Memang terlihat ia sempat meminum es teh dan fokus ke kiri, padahal jalan sedang menikung,” ujar Haris.
