“Arus mudik sudah mulai terjadi. Aktivitas kereta api cukup tinggi, dengan hampir 8 ribu penumpang yang sudah masuk ke wilayah Jawa Tengah,” ujar Luthfi.
Dalam menghadapi dan memberikan pelayanan selama musim libur Nataru, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengaktifkan Posko Terpadu Nataru yang beroperasi mulai 22 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Posko tersebut berlokasi di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan melibatkan berbagai unsur lintas sektor.
“Kemungkinan hingga tanggal 4 Januari akan terjadi peningkatan, mengingat anak-anak sudah mulai libur,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Luthfi membeberkan, untuk menghadapi pemudik pada libur Nataru ini, kondisi jalan nasional di Jawa Tengah mencapai 90,73 persen dalam kondisi mantap, jalan provinsi 91,74 persen, dan jalan kabupaten/kota 77,17 persen. Pemerintah juga menyiapkan jalur alternatif serta mendirikan puluhan posko Nataru untuk mengantisipasi gangguan akibat bencana hidrometeorologi.
Kapasitas Transportasi
Adapun kesiapan transportasi melalui penyediaan 27.223 unit bus, 262 armada kereta api, tujuh unit kapal laut, serta penerbangan reguler dan tambahan. Seluruh armada telah melalui ramp check guna menjamin keselamatan penumpang.
Di sektor energi, pasokan BBM, LPG, dan listrik aman. Sementara itu, layanan kesehatan juga siap siaga melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi dan kru angkutan, kesiapan Public Service centre (PSC), serta siaga rumah sakit dan puskesmas, terutama di kawasan rawan macet dan rawan bencana.
Pemerintah memprediksi arus mudik di Jawa Tengah terjadi dalam dua gelombang, yakni sebelum 24 Desember serta pada 26–31 Desember 2025, dengan puncak arus pada 31 Desember 2025. Adapun arus balik kemungkinan berlangsung pada 2–5 Januari 2026.
Gubernur Jateng mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat melintas di wilayah rawan bencana, demi keselamatan selama perjalanan libur Nataru.
“Atensi utama adalah mitigasi bencana, mengingat kondisi musim saat ini. Berdasarkan informasi dari BMKG, perlu kewaspadaan di setiap wilayah. Oleh karena itu, Tagana sudah siap siaga sesuai peta kerawanan masing-masing kabupaten dan kota. Seluruh personel sudah kami siapkan,” tandasnya. (*)













