“Itu yang harus Pak Prabowo dan tim suksesnya lakukan, karena salah satu isu negatif yang berpotensi menggerus elektabilitas paslon itu dinasti politik, di samping isu HAM yang menerka Pak Prabowo. Satu-satunya cara ya membuat itu (dinasti politik) rasional,” ucap Wahid.
Lebih lanjut, dalam kacamatanya, Wahid melihat pernyataan Prabowo yang mencontohkan PDI Perjuangan dalam praktik dinasti politik ia nilai kurang tepat.
Menurutnya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan puterinya, Puan Maharani telah melalui proses panjang di dunia politik untuk bisa menduduki posisinya saat ini.
BACA JUGA: Minta Gibran Undur Diri Secara Baik-Baik, PDIP Surakarta: Datang Tampak Muka, Pergi Tampak Punggung
“Bahkan bila (Gibran) daripada dengan Bu Puan di PDI Perjuangan, dia sudah lama menjadi kader dan melalui proses panjang,” katanya.
Tak hanya mewajarkan Gibran melakukan politik dinasti, sebelumnya Prabowo menyebut semua partai juga melakukan hal itu, tak terkecuali PDI Perjuangan. Menurutnya, praktik itu bukan hal negatif karena mengacu pada keluarga yang memilih untuk mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa.
“Kita ambil pengertian yang positif dari pengertian dinasti politik adalah keluarga yang patriotik, keluarga yang ingin berbakti pada negara dan bangsa. Salahnya apa? Jangan dipolitisasi,” ujar Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023 lalu. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi