Sementara Agum Gumelar kepada awak media usai membuka Musda menegaskan kembali komitmen Ikal Lemhannas yang tetap akan menjadi mitra dan bersinergi dengan pemerintah.
Agum juga menyatakan Ikal Lemhannas juga siap mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 dan mengajak seluruh pihak belajar dari Pemilu 2019 agar lebih baik dan tidak terulang terjadinya polarisasi, bentrokan horisontal antarpendukung calon presiden, dan tidak adanya keberpihakan penyelenggara pemilu pada salah satu calon.
“Jika tidak mau belajar dari Pemilu 2019 bisa mengkhawatirkan. Diperlukan edukasi pada tiga unsur yang berperan penting dalam pemilu yakni partai politik karena dia yang melakukan kaderisasi dan rekrutmen. Kedua KPU sebagai penyelenggara pemilu harapannya bisa lebih profesional dan ketiga rakyat sebagai pemilih harus lebih dewasa,” kata Agum.
Agum mengatakan IKAL merupakan katalisator bagi keutuhan bangsa dan membantu kebijakan yang diambil pemerintah. Keberadaannya yang tidak hanya di tingkat pusat (DPP), tetapi ada juga di 34 provinsi se-Indonesia (DPD) diharapkan bisa berkontribusi maksimal.
“Dimana pun IKAL berada, jadilah ujung tombak yang merajut kembali persatuan. Harus jadi garda terdepan dalam mengawal bangsa ini menuju tujuan dan cita-cita nasional. IKAL harus berwatak pejuang dan peduli,” kata Agum. (Ak/El)