Perjalanan dakwahnya mulai pada usia 21 tahun. Ia menargetkan semua kalangan, termasuk preman, penjudi, dan pekerja malam, terinspirasi oleh kiai kondang KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek.
Keberaniannya untuk terjun langsung ke “tempat-tempat gelap” ini mendapatkan pujian sekaligus kritik. Namun, Gus menegaskan bahwa tujuannya adalah merangkul mereka yang sering terjauhi masyarakat.
Ceramah-ceramahnya banyak beredar di media sosial, membahas topik-topik penting seperti toleransi antarumat beragama, pluralisme, dan pentingnya persatuan di tengah keberagaman.
Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan pribadinya, Gus Miftah menikah dengan Dwi Astuti Ningsih. Mereka di karuniai dua anak, Mufti Atholla Sohibul Atkhiya Maulana Habiburrahman dan Mufti Nabiel Ulaya Mecca Maulana Habiburrahman.
BACA JUGA: Bawaslu Pamekasan Putuskan Gus Miftah Bersalah Soal Bagi-bagi Uang, Begini Tanggapan Gibran
Dengan kiprah yang menginspirasi, Gus Miftah menjadi salah satu sosok yang dihormati dalam komunitas Islam di Indonesia. (*)