Harapannya semua anggota bisa mendapat giliran untuk mendapatkan kambing yang secara cuma-cuma kepada masyarakat eks penggarap lahan ATM.
Pembagian berdasarkan per petak, yaitu ada sebelas petak, yang berada di empat BKPH. Nilai nominalnya sekitar RP. 64.155.000.
“Dan itu kita berikan semua ke masyarakat, kalau jumlah kambingnya tergantung besar kecilnya kambing sesuai kesepakatan kelompok masing – masing,” kata Arief.
Selain tebu itu, sebagai program unggulan ketahanan pangan yang ada di Perhutani. Harapannya adanya ATM itu juga bisa memberikan sumbangsih kontribusi kepada masyarakat sekitar.
“Contohnya, dalam usaha pemanenan, atau kita menyebut TMA (tebang muat angkut). Itu kita seratus persen melibatkan masyarakat sekitar hutan,” jelas Arief.
Jadi lahan ATM seluas 85 hektar itu melibatkan tenaga kerja ratusan. Dari angkutan saja Perhutani melibatkan 450 truk untuk mengangkut hasil panen tebu, selama masa TMA.
Sedangkan masing-masing truk melibatkan tenaga sebanyak kurang lebih 12 orang. “Itu bisa dihitung berapa orang yang kita libatkan pada masa TMA, untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar “, pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah