Scroll Untuk Baca Artikel
Derap Nusantara

Program Kartu Prakerja, Upaya Pemerintah Perkecil “Mismatch” Angkatan Kerja

×

Program Kartu Prakerja, Upaya Pemerintah Perkecil “Mismatch” Angkatan Kerja

Sebarkan artikel ini
program kartu prakerja
Program Kartu Prakerja menjadi upaya pemerinah dalam memperkecil ketidaksesuaian antara lulusan pendidikan dan kebutuhan industri. (ant)

Jeklin, seorang mahasiswa di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, sekarang aktif menerima pesanan desain grafis. Ia juga membuka jasa penerjemah dan guru les privat.

Ia bahkan mendapatkan pekerjaan dari beberapa kantor dinas di kampung halamannya di Melawi, Kalimantan Barat, meskipun sekarang ia tinggal di Pontianak.

Erlinda Rambu Enga, penerima manfaat Program Kartu Prakerja lainnya dari Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, mengaku bahwa Program Kartu Prakerja telah meningkatkan potensinya untuk bersaing di pasar kerja.

Setelah lolos sebagai peserta pada Gelombang 5, wanita berusia 28 tahun ini menyebutkan bahwa menjadi peserta Kartu Prakerja adalah berkah baginya.

Meskipun keluarganya memiliki ladang yang hasilnya bisa pihaknya jual untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia tetap bertekad untuk memiliki pendapatan sendiri.

“Dari Program Kartu Prakerja aku tahu yang namanya mencari uang sendiri. Kalau tidak ada program itu, mungkin aku hanya tidur-tidur. Karena mungkin menunggu dari usaha pertanian itu,” kata Erlinda saat acara Program Kartu Prakerja di Bali.

Erlinda memilih beberapa pelatihan yang tersedia oleh Kartu Prakerja, seperti penggunaan Microsoft Excel, pemasaran digital, dan wirausaha online.

Dengan sertifikat yang ia peroleh setelah pelatihan, ia melamar menjadi mitra BPS (Badan Pusat Statistik) yang bertugas melakukan survei lapangan.

Ini bukan kali pertama ia melamar menjadi mitra BPS. Namun kali ini Erlinda lolos sebagai petugas BPS pada tahun 2020 ketika ia menyertakan sertifikat pelatihan dari Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja Perluas Kesempatan Kerja

Riset Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Southeast Asia (J-PAL SEA) menunjukkan bahwa penerima Kartu Prakerja memiliki 172 persen lebih banyak kemungkinan untuk menggunakan sertifikat pelatihan saat mencari pekerjaan.

Riset tersebut juga menunjukkan bahwa peserta Kartu Prakerja memiliki 18 persen lebih banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru. Selain itu, terdapat 30 persen lebih banyak peluang untuk meningkatkan bisnis mereka.

Selain itu, penelitian Rumah Riset Presisi Indonesia menyimpulkan bahwa Program Kartu Prakerja meningkatkan kompetensi sebesar 2,2 persen, produktivitas sebesar 2,7 persen, dan daya saing sebesar 3,8 persen.

Riset Presisi juga menyimpulkan bahwa Kartu Prakerja meningkatkan kemampuan wirausaha penerima manfaat sebesar 49 persen.

Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, menyampaikan bahwa hasil riset dari J-PAL SEA dan Presisi Indonesia membuktikan bahwa Kartu Prakerja efektif dalam meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, kewirausahaan, dan pendapatan para penerima Kartu Prakerja.

“Bukti ilmiah tersebut, memperlihatkan bahwa Program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi gandanya di masa pandemi. Yakni meningkatkan keterampilan sekaligus memberikan bansos,” kata Denni.

Paket lengkap Kartu Prakerja, yang mencakup pelatihan dan bantuan, merupakan inovasi unik dari Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Hingga akhir 2022, Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada 16,42 juta orang di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Program Kartu Prakerja menyediakan 1.224 program pelatihan vokasional. Melalui Kartu Prakerja, harapannya dapat membantu para pekerja di Indonesia menghadapi tantangan tren pasar kerja dan meningkatkan kompetensi mereka. (ant)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan