Proyek Kolam Retensi Trimulyo dirancang seluas sekitar 250 hektare dan dikerjakan melalui kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana serta kementerian terkait.
“Proyek ini memang dari pemerintah pusat, jadi prosesnya bertahap. Kami di daerah memastikan konektivitas antar saluran dan pompa siap, agar ketika kolam berfungsi, air dapat segera dialirkan,” kata Agustina.
Selama proses pembangunan, Pemkot Semarang juga berupaya meminimalkan dampak terhadap aktivitas masyarakat. “Pembangunan pasti menimbulkan konsekuensi, tapi kami berusaha agar kegiatan ekonomi warga tetap berjalan,” tegasnya.
Agustina mengajak masyarakat untuk terus mendukung dan bersabar selama proses pembangunan berlangsung.
“Yang terpenting adalah komunikasi, gotong royong, dan kesabaran. Jika semua berjalan sesuai rencana, persoalan banjir yang selama ini kita hadapi akan jauh berkurang,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah












