“Mereka sudah berjuang keras, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Lawan Arema, banyak yang menangis, termasuk Riyan dan Septian David,” ungkapnya.
Yoyok anggap PSIS mudah kalah gegara tak punya striker
Yoyok juga menekankan bahwa meskipun PSIS mengurung Arema sepanjang pertandingan, mereka kesulitan mencetak gol karena tidak memiliki striker.
Di sisi lain, Yoyok menjelaskan bahwa persiapan PSIS sudah cukup matang, dengan pelatih beroleh keleluasaan penuh.
Manajemen juga terus mendukung penuh dalam hal pembiayaan, gaji, dan fasilitas. Namun, kendala tetap muncul ketika striker andalan seperti Sudi mengalami cedera sejak awal kompetisi.
Yoyok menyoroti bahwa meski Brandao merupakan pemain bagus, cedera yang ia alami terjadi karena kurangnya persiapan fisik.
BACA JUGA: PSIS Semarang Terpuruk di Papan Bawah Klasemen Sementara, Ini Kata Dewangga Sang Kapten
“Ini akibat pelatih fisik dari luar negeri. Evandro terpeleset, cedera lagi. Kami tetap mendukung penuh proses penyembuhan pemain-pemain ini,” katanya.
Saat ini, PSIS tidak dapat mendatangkan striker baru karena bursa transfer sudah tutup. Mereka harus menunggu hingga putaran kedua untuk mengganti pemain yang kurang memuaskan.
“Putaran kedua jika ada pemain kurang jelas, kita buang. Kita datangkan pemarin baru,” tegas Yoyok. (*)